LEMBARAN BARU
By : taufik
Senyuman matahari menyapaku
Belaian angin memanjakanku
Seakan melupakan semua
Aku teringat dan memikirkannya
Bagaimana caranya?
Didalam ruang hampa
Tanpa sedikitpun cahaya
Bingung, itukah rasanya?
Kalau tiada angin bertiup,
Takkan pokok bergoyang
Berani? Itu belum cukup!
Lebih sulit dari bayang-bayang
Seakan, aku membuka pintu tua itu
Melihatmu tertawa geli
Daun-daun berguguran menyapamu
Kelingking yang menyatu, menandakan janji
3 tahun, apakah sangat lama?
Janji itu... Aku akan menepatinya!
Aku harus menjadi manusia baru
Menulis dilembaran putih nan baru
Apakah kau sabar untuk menunggu?
Aku tahu itu...
Kau juga harus mengukir
Ukirlah hidupmu yang indah di kertas itu!
Selama raga ini menompang rohku
Takkan aku melupakanmu
Saat aku berada jauh
senyummu itu, penyemangat ku!
Pintu tua sudah tiada
Pintu baru sudah di dapat
Aku tidak menghilang seketika
Hanya pergi sejenak, mungkin singkat
Aku tidak mau
Menemukan setetes air di pipimu
Setumpuk duri takkan menghambatmu
Menyongsong hari kelak, tanpa ku
Kau harus bangkit! Dan melangkah lebih maju
Belaian angin memanjakanku
Seakan melupakan semua
Aku teringat dan memikirkannya
Bagaimana caranya?
Didalam ruang hampa
Tanpa sedikitpun cahaya
Bingung, itukah rasanya?
Kalau tiada angin bertiup,
Takkan pokok bergoyang
Berani? Itu belum cukup!
Lebih sulit dari bayang-bayang
Seakan, aku membuka pintu tua itu
Melihatmu tertawa geli
Daun-daun berguguran menyapamu
Kelingking yang menyatu, menandakan janji
3 tahun, apakah sangat lama?
Janji itu... Aku akan menepatinya!
Aku harus menjadi manusia baru
Menulis dilembaran putih nan baru
Apakah kau sabar untuk menunggu?
Aku tahu itu...
Kau juga harus mengukir
Ukirlah hidupmu yang indah di kertas itu!
Selama raga ini menompang rohku
Takkan aku melupakanmu
Saat aku berada jauh
senyummu itu, penyemangat ku!
Pintu tua sudah tiada
Pintu baru sudah di dapat
Aku tidak menghilang seketika
Hanya pergi sejenak, mungkin singkat
Aku tidak mau
Menemukan setetes air di pipimu
Setumpuk duri takkan menghambatmu
Menyongsong hari kelak, tanpa ku
Kau harus bangkit! Dan melangkah lebih maju
MAAFKAN AKU SAHABAT
By : taufik
Telah lama kau menemani..
Hari-hariku yang sunyi..
Tak berarti..
Hingga suatu hari..
Pertengkaran itu mulai menguasai..
Diri kita yang terbalut emosi..
Sungguh itu tak berarti sobat..
Aku menyesalinya.. sungguh aku menyesal..
Maukah kau memaafkanku sobat ?
Aku ingin, hari-hari kita seperti dulu kala..
Yang penuh dengan canda tawa..
Suka duka kita lalui bersama..
Maaf sobat.. Hanya itu yang mampu kuucap sobat.
Maaf..
Hari-hariku yang sunyi..
Tak berarti..
Hingga suatu hari..
Pertengkaran itu mulai menguasai..
Diri kita yang terbalut emosi..
Sungguh itu tak berarti sobat..
Aku menyesalinya.. sungguh aku menyesal..
Maukah kau memaafkanku sobat ?
Aku ingin, hari-hari kita seperti dulu kala..
Yang penuh dengan canda tawa..
Suka duka kita lalui bersama..
Maaf sobat.. Hanya itu yang mampu kuucap sobat.
Maaf..